Belajar Banyak dari Kesederhanaan Anak-anak



Tidak ada yang lebih indah selain berbagi dengan keiklasan. Hilang sudah kepanikan dan kepenatanku bersama Ikka, Mas Bayu, Risky dan teman-teman lain beberapa bulan terakhir ini, setelah kami berbuka bersama dan berbagi kebahagiaan kecil sore itu di Sanggar Belajar Cakung.

Rasa gelisah yang terus memenuhi kepala dan hatiku melihat kesehatan anak-anak di Cakung, sanitasi yang jauh dari memadai, kemiskinan yang sangat nyata, rasanya sedikit demi sedikit terbayarkan sudah. Janjiku untuk berbuat sesuatu bagi mereka paling tidak sudah coba aku penuhi. Tentu bukan hanya aku sendiri yang melakukan. Ikka, Mas Bayu, Risky, Alex, Harry dan teman-teman lain sangat membantuku.

Aku masih ingat benar bagaimana rasa gelisah melihat bisul Adit, rambut merah Lina Lini, badan Fajar dan Gio yang kecil dan sakit-sakitan, begitu menghantui aku dari waktu ke waktu. Masih jelas juga dalam benakku, kegigihan Kak Debby, kesederhanaan teman-teman pendamping di Sanggar Belajar Cakung mendampingi anak-anak kecil ini belajar hal-hal sederhana dalam hidup mereka.


Aku jadi tertawa sendiri mengingat kepanikanku dengan proposal-proposal yang ditolak itu. Masih terbayang juga wajah pucat Ikka karena semalaman berada di Museum Mandiri mempersiapkan pameran foto donasi untuk Cakung. Pucat karena suasana horor di museum malam itu. Lendotan Lini Lina di badan Rizky. Mas Bayu yang kerepotan membawa lusinan bingkai foto dari Ragunan dengan sepeda motornya. Ucapan terima kasih anak-anak saat Pak Anton dari Multivitaplex memberikan vitamin untuk mereka. Tatapan orang tua yang mendengarkan petunjuk Kak Rika tentang dosis pemberian vitamin yang tepat.

Semua frame itu melintas begitu saja dalam memoriku. Aku tahu, kami baru melakukan hal kecil dari kehidupan Cakung yang begitu kompleks. Apa yang aku lakukan belum akan mengubah kemiskinan yang ada. Tetapi satu hal, aku yakin sentuhan keikhlasan kami pasti menjadi bibit kebaikan yang tumbuh di hati mereka juga. Dan pada saatnya nanti, mereka pun akan ringan hati untuk berbagi dengan sesamanya yang lain. Satu prinsipku, makin kita berbagi, semakin kita tidak akan pernah kekurangan. Semakin kita berbagi, semakin kita akan dikayakan dengan berbagai hal baik.

Tiga bulan ini aku belajar banyak hal dari kesederhanaan hidup di Cakung. Rasanya aku membenarkan perkataan Mas Bayu, tidak ada yang lebih indah selain berbagi dengan keikhlasan. Sebotol vitamin dari Multivitaplekx rasanya seperti memberikan satu keyakinan baru bahwa kepedulian itu akan terus menular dari satu komunitas ke komunitas lainnya. Bukankah kalau kita selamat dari satu bencana, menjadi kewajiban kita pula untuk menyelamatkan yang lainnya?

Yang aku senang, rasa gelisah itu terus hidup tumbuh dalam hatiku, Ikka, Bayu, Rizky dan lainnnya.

Terima kasih ya teman-teman sudah banyak membantu selama ini.

1 Response to "Belajar Banyak dari Kesederhanaan Anak-anak"

Anonymous said...

Izin share ya mba..
Tempo hari sya ga bisa ikut hadir..

Post a Comment

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes