Belajar Banyak dari Kesederhanaan Anak-anak

Tidak ada yang lebih indah selain berbagi dengan keiklasan. Hilang sudah kepanikan dan kepenatanku bersama Ikka, Mas Bayu, Risky dan teman-teman lain beberapa bulan terakhir ini, setelah kami berbuka bersama dan berbagi kebahagiaan kecil sore itu di Sanggar Belajar Cakung. Rasa gelisah yang terus memenuhi kepala dan hatiku melihat kesehatan anak-anak di Cakung, sanitasi yang jauh dari memadai, kemiskinan yang sangat nyata, rasanya sedikit demi sedikit terbayarkan sudah. Janjiku untuk berbuat sesuatu bagi mereka paling tidak sudah coba aku penuhi....

Vitamin Multivitaplex Untuk Anak-anak Cakung Sawah

Rasanya kegembiraan sore itu tak henti-hentinya untuk kami nikmati bersama. Es buah yang segar, nasi kotak yang enak, belum lagi kolak pisang yang manis, setumpuk hadiah, berbagai kejuaraan lomba, vitamin yang memang dibutuhkan anak-anak dan juga sedikit tali kasih untuk sekedar jajan mereka di hari raya nanti.“Nah sekarang, Kak Ikka dan Kak Bayu akan informasikan siapa saja yang menang lomba pada waktu kita pelatihan foto kemarin,” ujar Ikka. Kemarin, Bayu, Ikka dan aku sudah sibuk untuk menentukan mana karya terbaik dari pelatihan yang hanya...

Mereka Makan dengan Lahap

“Nama saya Maria Prihatin, belajar di Cakung, rumah di sana,” ujar Prihatin sambil menunjuk sisi kiri dari tempat kami bertemu sore itu, Sanggar Belajar Cakung. “Nama saya Pedro, umur 8 tahun, tinggal di Gang Muslim,” lanjut Pedro.Perkenalan ini mengingatkan aku pada pertemuan kami tiga bulan lalu dengan mereka. Saat pertama kali diajak Ikka untuk membantu dia di tempat belajar yang diampu Kak Debby ini. Memperhatikan 47 anak memperkenalkan diri, sesekali aku masih suka tertawa melihat kepolosan mereka. Gaya mereka yang sederhana, kadang malu-malu,...

Terima Kasih Tuhan, Bantuan Datang Dari Mana-mana

Jadwal fotografiku sudah agak senggang. Puasa memberi kesempatan untuk mengedit foto dan meluangkan banyak waktu di rumah. Dan itu berarti aku memiliki waktu memikirkan kembali proposal-proposal kegiatan untuk Komunitas Cakung. Setelah patah arang dengan beberapa penolakan dan proposal yang tanpa kabar, kini aku semangat lagi. “Ditolak adalah hal biasa, tapi bangkit lagi untuk memulai, itu lebih luar biasa,” ujar Ikka.Ikka benar. Kalau teman-temanku...

Tuhan, Kirimkan Mimpi Indah Buat Mereka

Tak sampai sepuluh menit kami menemani mereka di pematang sawah. Bukan karena tidak tahan dengan teriknya cuaca. Tapi melihat mereka sudah menikmati sesi praktik fotografi ini, kami membebaskan mereka berekspresi.Kak Uju menunjukkan hasil karya anak-anak. Kartu ucapan lebaran yang mereka buat sendiri. Kartu-kartu sederhana dengan ornamen kertas warna-warni. Berhias ketupat dan bunga. Ah aku jadi ingat waktu kecil dulu, aku juga suka membuat kartu ucapan lebaran atau hari raya lain berhias bunga dan daun-daun kering ditambah dengan pita. Dulu aku...

‘Gaya Titanic’ di Hamparan Kangkung

“Dear all, kita akan ke Cakung lagi tanggal 21 Agustus dan tanggal 4 September nanti. Kumpul di tempat biasa. Datang ya. Sasan pasti bisa kan?” begitu pesan yang ditinggalkan Ikka dalam inbox di FB ku dan beberapa teman.Antara bersorak dan bingung mau tanggapi pemberitahuan itu. Sabtu ini tidak masalah buat aku, tetapi di awal September itu aku sudah janji dengan beberapa teman di Bandung untuk ngabuburit barengan. Mumpung minggu terakhir di saat kami bisa meluangkan waktu bersama, sebelum masing-masing mudik lebaran.Kunjungan ke Cakung kali ini...

Ketulusan di Museum Bank Mandiri

Sabtu, 24 Juli 2010. Menegangkan pagi itu buat aku. Rizky memang sudah menyebarkan undangan ke berbagai milis. Tak sedikit yang confirm datang. Ikka sudah sejak pagi tadi di Museum Bank Mandiri. Ia ingin memastikan pekerjaannya dengan Rizky dan beberapa teman lain memuaskan. Rizky masih sembab matanya tapi berhasil bangun pagi juga. Hubungan baik Ikka dengan teman-teman di Museum Bank Mandiri membawa banyak keuntungan. Kami bisa meminjam panel hitam...

Lensa Mata Hati

Benar adanya bahwa di dunia ini hanya ada dua pilihan yang bisa diambil. Baik buruk, panas dingin dan lain sebagainya. Tidak pilihan yang setengah-setengah. Setengah panas atau setengah dingin. Malah bikin anyang-anyangan nanti.Begitu juga dengan diriku saat ini. Bukan pilihan berat. Hanya soal rasa saja. Hari-hari terakhir ini undangan untuk menjadi juri atau memotret even. Kamis kemarin memotret Miss celebrity di Ancol. Asyiknya bisa motret bareng...

Lilin-lilin Kecil untuk Cakung Sawah

“Lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuki kegelapan.” Kalimat ini sangat ajaib, selalu mampu membuatku berpikir positif.Membaca deretan kata-kata yang aku pasang di depan memo pad meja kerjaku ini, memaksaku membuang jauh-jauh kutukan dan serapah kenapa masih ada orang yang kurang beruntung, kenapa anak-anak harus jadi korban, kenapa dan kenapa.Aku berpikir, bagaimana foto-foto anak-anak Cakung ini bisa aku publikasikan lebih luas. Koleksiku...

Terjerat Bayang-bayang Penggusuran

Berbincang dengan Kak Debby, seolah menjadi penguatan bagiku. Ketika hidup riuh dengan dunia yang gemerlap, tuntutan materi dan penilaian sosial. Ketika orang selalu mendongak ke atas dan enggan melihat ke bawah. Ketika pengotakan makin nyata, antara yang punya dan papa. Ketika pribadi-pribadi hanya dinilai dari deretan Nomor Induk Karyawan atau pengodean yang lainnya.”Anak-anak yang belajar di sini makin banyak, sementara tempat sangat terbatas. Tapi kami tidak mungkin menolak,” ujar Kak Debby.Kini memang tak ada lagi penolakan dari lingkungan...

FAJAR, ADIKKU

Nama saya Intan. Umur saya 7 tahun. Saya duduk di kelas II SD.Saya mempunyai adik bernama Fajarwati. Ia adik perempuan saya. Ia anak kedua.Ia lucu, suka bercanda.Ia suka makan jagung walau masih panas karena dia tidak takut panas.Ia suka mangga, bila diambil ia menangis.Kalau sakit, ia tidak mau makan.Ia masih sering ngompol. Ia masih menyusu.Ia suka menangis bila ditinggal Mama kerja mencuci di rumah orang.Kalau sudah ngambek, bila digendong dia pasti menangis.Ia suka berantem dengan Gio. Ia juga suka berantem dengan saya.Ia cerewet sekali. Kalau...

Pembagian Raport...

Aku merasa lebih nyaman menyambut hari Minggu ini. Sudah ada kegiatan yang pasti: mengunjungi anak-anak di sanggar belajar Komunitas Cakung. Seperti dua minggu lalu, aku jemput Ikka di Cempaka Putih. Kali ini aku tepat waktu.Laju dari Cempaka Putih menuju Cakung pun terasa lebih lancar, meski di beberapa titik aku jumpai kendaraan yang tersendat.Masuk ke Jalan Kayu Tinggi, aku sudah melihat angkot merah yang akan lewat di Komunitas Cakung. Merah yang genit menurutku. Jalanan masih basah dibilas sisa gerimis yang baru beberapa saat berhenti. Anomali...

Setiap dengar bel sekolah, dia nangis. Dia takut sekolah

Tak semua anak berambut merah dan berat badannya lebih ringan dari yang seharusnya. Dirno, Jingga, Ester dan Intan adalah anak-anak yang tumbuh sehat. Kulit mereka segar, rambut lebat dan hitam. Gerakan mereka lincah.Dirno, si pemalu yang usil. Jingga manis dengan senyumnya. Siang itu dia memakai kaos oranye. Intan, pendiam dengan sorot mata cerdasnya. Sambil melihat-lihat lagi foto-foto mereka, aku seringkali jadi senyum-senyum sendiri. Ingat kelakuan-kelakuan yang membuat aku terbahak di lapangan waktu itu. Kembar yang berlompatan minta gendong....

Lina Lini Si Rambut Merah

Aku mulai kutak-kutik foto-fotoku dari pertemuanku dengan anak-anak Cakung Sawah. Lagi-lagi rambut merah jadi perhatianku. Berat badan anak-anak yang kurang. Juga penyakit kulit. Oh ya, aku lupa cerita. Kemarin aku juga mengunjungi rumah si kembar Lina dan Lini.Tinggi gubuknya tak lebih dari 1,5 meter. Orang dewasa harus menunduk untuk masuk ke dalamnya. Dindingnya dari tripleks yang sudah lubang di sana sini. Ditopang beberapa bambu, sebagai penguat. Atapnya dari beberapa papan yang dilapisi plastik. Ukuran rumahnya tak lebih dari 3 x 4 meter....
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes