Saatnya Berpisah, Saatnya Berkarya

Tak terasa waktu 1,5 bulan berlalu dengan cepat. Sekarang aku sendiri lagi.
Minggu kemarin adalah saat-saat akhir aku menimba ilmu di Darwis Traidi School of Photography, di pojokan patung Pizza Man itu. Setiap Selasa dan Jumat aku hadir mendengarkan tentang seni mengabadikan dunia ini, dari para master, termasuk juga Babe Darwis sendiri.

Aku bersama kurang lebih 13 orang, mengikuti berbagai pembahasan tentang art photography, corporate photography, foto jurnalistik, Lighting caracter…dll…seru pokoknya. Ternyata dunia foto ini jauh lebih kompleks dari yang kuduga sebelum. Beruntung aku bisa ikut kelas di sini.

Keasyikan yang lain adalah teman-temanku satu kelas. Mereka punya latar belakang dan motif yang berbeda-beda. Ada yang sudah profesional seperti Bang Renato, atau Amboet yang belajar untuk membuka studio foto di kota asalnya , Banjarmasin.


Tapi ada juga yang ikut kelas ini hanya sekedar hobi saja seperti mbak Indah. Lewat teman-teman inilah, aku banyak belajar. Aku? Fotografi adalah hobiku mengisi waktu, tetapi tetap ngarep.com suatu ketika karya-karyaku bisa dihargai secara professional.
Kamis minggu lalu, kami satu kelas bikin farewell party kecil-kecilan, di studio , lalu dilanjut ke City Walk. Sebenarnya ini farewell untuk melepas Amboet yang akan pulang ke Banjarmasin dan mewujudkan cita-citanya membuka usaha studio foto. Semoga sukses teman doian yah…

4 Response to "Saatnya Berpisah, Saatnya Berkarya"

Anonymous said...

Senang ya mbak, bisa belajar dengan Darwis Triadi

Unknown said...

foto paling atas bagus mba... kerenz heeheh
cwek a cakep2 heheh

ridho gumelar said...

darwis triadi phothograhy is the best.........

Unknown said...

MasyALLAH terharu. . . T.T sukses n sehat selalu utk karirnya mba Sandri.

Post a Comment

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes